microsoft office 2021 full version free download
Oktober 18, 2021
Cina kembali membuat kejutan
di lini drone tempur – Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) berkualifikasi
High Altitude Long Endurance (HALE). Setelah ada Soar Dragon yang pertama kali
terekam kamera pada tahun 2011 dan CH-5 yang terbang perdana pada Agustus 2015,
kali ini dari persiapan ajang akbar Zhuhai AirShow 2021, Beijing merilis
prototipe drone tempur HALE dengan dimensi yang lebih besar dan pertama kalinya
Cina meluncurkan drone HALE dengan dua mesin jet.
Dari sumber media lokal, drone
yang dimaksud diberi label CH-6 (Cai Hong/Pelangi) hasil rancangan China
Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Peran yang dikedepankan
dari CH-6 adalah untuk pengumpulan intelijen, dukungan dan peran serangan udara
ke permukaan.
CH-6 terlihat hampir seperti
CH-5 yang diperbesar secara drastis, tetapi konfigurasi belakangnya sangat
berbeda dari desain sebelumnya. CH-6 mengadopsi setup T-tail tinggi, dengan dua
mesin jet dipasang di atas bagian ekor berdampingan. Sayap panjang mid-set
drone juga sedikit tersapu dan seluruh paket berada di atas landing gear yang
tinggi. Drone ini juga memiliki tepi seperti garis-chine yang menonjol di
sekitar badan pesawat berbentuk elips.
Menurut China-Arms.com, yang
mengklaim memiliki informasi dasar tentang CH-6 di AirShow, disebutkan bahwa
drone HALE twin-jet ini punya berat maksimum saat tinggal landas 7,8 ton. Untuk
misi pengintaian, CH-6 dapat membawa payload maksimum 300 kg, sementara untuk
misi kombatan dengan dibekali persenjataan, payload-nya bisa mencapai 2 ton.
Sudah barang tentu kapasitas payload terkait dengan settingan kapasitas bahan
bakar dan tentunya berimbas pada endurance dan jarak jelajah. Untuk misi
pengintaian, kapasitas bahan bakarnya 3,42 ton atau 1,72 ton untuk misi
serangan.
Dari dimensi, CH-6 punya
panjang 15 meter, lebar bentang sayap 20,5 meter dan tinggi 5 meter. Dari sisi
performa, CH-6 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 800 km per jam dan kecepatan
jelajah 500 km per jam, sementara ketinggian terbangnya maksimum 12.000 meter
dan ketinggian jelajah 10.000 meter dari atas permukaan laut.
Dalam misi pengintaian, CH-6
punya endurance terbang selama 20 jam, sedangkan dalam misi kombatan endurance
mencapai 8 jam. Jarak jelajah pun ada perbedaan mencolok antara dua misi
tersebut, dengan kapasitas bahan bakar lebih besar, misi intai CH-6 maksimum
sejauh 12.000 km atau melorot sejauh 4.500 km untuk misi intai serang.
Meski belum diketahui tipe
mesin jet yang dipasang, disebutkan CH-6 punya kecepatan menanjak maksimum 20
meter per detik. Bicara radius tempur, dengan payload 2 ton maka combat
radius-nya mencapai 300 Km.
Sumber : https://www.indomiliter.com/